Pages

Security Tips

0 comments






Tips pengamanan

Berikut adalah sembilan hal yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan keamanan Anda di Internet:

Jangan membuka lampiran email kecuali jika Anda mengharapkan mereka.
Periksa gembok tertutup atau simbol kunci dalam jendela browser Anda saat memasukkan rincian kartu kredit dan informasi pribadi lainnya di situs Web.
Hanya men-download software dari situs yang Anda percaya.
Asumsikan semua email yang dibaca oleh orang lain.
Gunakan software anti-virus dan menjaga pengakuan virus data file up to date.
Gunakan versi terbaru dari sistem operasi dan web browser.
Gunakan password yang baik - bukan nama atau kata-kata Anda akan menemukan di kamus.
Jangan menyimpan password penting di komputer Anda atau di saver password.
Menginstal firewall . Mereka tidak serumit yang Anda bayangkan.

Itu saja. Nikmati Internet. Jika Anda mengambil tindakan pencegahan dasar, Anda telah mengurangi risiko Anda untuk minimum dan kemungkinan terjadinya sesuatu yang buruk sangat rendah.

English:
security tips

Here are nine things you can do to improve your security on the Internet :

Do not open email attachments unless you are expecting them .
Check the closed padlock or key symbol in your browser window when you enter your credit card details and other personal information on the Web site .
Only download software from sites you trust .
Assume all emails are read by others .
Use anti-virus software and keep virus recognition of data files up to date .
Use the latest version of the operating system and web browser .
Use good passwords - not names or words you will find in the dictionary .
Do not store important passwords on your computer or on a password saver .
Install a firewall . They are not as complicated as you might think .

That's it. Enjoy the Internet . If you take some basic precautions , you have reduced your risk to a minimum and the possibility of something bad is very low


sumber: https://www.facebook.com/pages/SATU/472708039484425

Mengenal Filosofi Garuda Pancasila

0 comments

FILOSOFI GARUDA PANCA SILA
  Mungkin diantara kita banyak yang belum memahami seutuhnya filosofi seutuhnya lambang negara kita yaitu Garuda panca sila.Marilah kita sama-sama mencoba mengingat kembali untuk melengkapi dasar negara.

Perancang Pancasila
Perancang awal  lambang negara kesatuan Republik Indonesia Sultan Hamid II.Sultan Hamid II mengambarkan lambang negara seekor Burung Garuda
-->
berwarna emas dengan berkalungkan perisai yang di dalamnya bergambar simbol-simbol Pancasila dan mencengkeram seutas pita putih yang bertuliskan "BHINNEKA TUNGGAL IKA".

Lambang negara tersebut dirancang sejak Desember 1949, yaitu beberapa hari setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat oleh Belanda. Untuk menseleksi lambang negara yang akan digunakan, maka dibentuklah Panitia Lencana Negara pada 10 Januari 1950. Pada saat itu, banyak usulan lambang negara yang diajukan kepada panitia. Dengan melalui beberapa proses, rancangan karya Sultan Hamid II diterima dan dikukuhkan sebagai lambang negara.

Sultan Hamid II dilahirkan pada tahun 1913 dengan nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie dan meninggal pada 1978. Sultan Hamid II dilahirkan dari kesultanan Pontianak dan pernah menjabat sebagai Gubernur Daerah Istimewa Kalimantan Barat serta menjadi Menteri Negara Zonder Portofolio di era Republik Indonesia Serikat.

Atas usul dari Soekarno dan berbagai organisasi lainnya, rancangan Sultan Hamid II tersebut disempurnakan sedikit demi sedikit. Pada Maret 1950, penyempurnaan sampai pada tahap finalisasi. Rancangan final tersebut mulai diperkenalkan kepada masyarakat sejak 17 Agustus 1950, dan sejak itu pula lambang tersebut digunakan. Pengesahan resmi lambang Negara Garuda Pansaila pada 17 Oktober 1951, melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 66 Tahun 1951 yang dikeluarkan Presiden Soekarno dan Perdana Menteri Sukiman Wirjosandjojo. Sedang tata cara penggunaannya diatur melalui PP No. 43 Tahun 1958.

Sejak tahun 1951, belum ada nama sah dari lambang negara tersebut, sehingga memunculkan banyak sebutan, diantaranya Garuda Pancasila, Burung Garuda, Lambang Garuda, Lambang Negara atau hanya sekedar Garuda. Oleh sebab itu, pada 18 Agustus 2000, melalui amandemen kedua UUD 1945, MPR menetapkan nama resmi lambang negara.

Penulisan nama resmi lambang negara Indonesia tersebut terdapat dalam pasal 36 A UUD 1945 yang disebutkan sebagai Garuda Pancasila.  Nama tersebut sesuai dengan desain yang digambarkan pada lambang negara tersebut, yaitu Garuda diambil dari nama burung dan Pancasila diambil dari dasar negara Indonesia.



Filosofi Garuda Pancasila

Garuda Pancasila terdiri atas tiga komponen utama, yaitu Burung Garuda, Perisai dan Pita Putih.

Menurut Mitologi Hindu, Burung Garuda merupakan burung mistis yang berasal dari India. Burung tersebut berkembang sejak abad ke-6 di Indonesia. Burung Garuda itu sendiri melambangkan kekuatan, sementara warna emas pada Burung Garuda itu melambangkan kemegahan atau kejayaan.

Jumlah bulu pada sayap Garuda sebanyak 17, bulu diekor berjumlah 8, bulu di pangkal ekor berjumlah 19 dan bulu di leher berjumlah 45. Bulu-bulu tersebut jika digabungkan menjadi 17-8-1945, yaitu  menggambarkan waktu kemerdekaan Indonesia diproklamasikan.

Di perisai yang terdapat pada Burung Garuda, mengandung lima buah simbol yang masing-masing melambangkan sila-sila dari dasar negara Pancasila. Perisai yang dikalungkan tersebut melambangkan pertahanan Indonesia. Pada bagian tengah dari perisai tersebut terdapat simbol bintang yang memiliki lima sudut. Bintang tersebut melambangkan sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Lambang bintang tersebut dianggap sebagai sebuah cahaya, seperti cahaya kerohanian yang dipancarkan oleh Tuhan kepada setiap manusia.

Dibagian bintang, terdapat latar berwarna hitam. Latar tersebut melambangkan warna alam yang asli yang memiliki Tuhan, bukanlah sekedar rekaan manusia, tetapi sumber dari segalanya dan telah ada sebelum segala sesuatu di dunia ini ada.

Pada bagian kanan bawah, terdapat rantai yang melambangkan sila kedua Pancasila, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Rantai tersebut terdiri atas mata rantai yang berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling berkaitan membentuk lingkaran. Mata rantai segi empat melambangkan laki-laki, sedangkan yang lingkaran melambangkan perempuan. Mata rantai yang saling berkait pun melambangkan bahwa setiap manusia, laki-laki dan perempuan, membutuhkan satu sama lain dan perlu bersatu sehingga menjadi kuat seperti sebuah rantai.

Pada bagian kanan atas, terdapat gambaran pohon beringin yang melambangkan sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia. Kenapa pohon beringin yang digunakan? Karena pohon beringin merupakan pohon besar yang bisa digunakan oleh banyak orang sebagai tempat berteduh dibawahnya. Hal tersebut dikorelasikan sebagai Negara Indonesia, dimana semua rakyat Indonesia dapat “berteduh” di bawah naungan Negara Indonesia. Tak hanya itu saja, pohon beringin memiliki sulur dan akar yang menjalar ke segala arah. Hal ini dikorelasikan dengan keragaman suku bangsa yang menyatu di bawah nama Indonesia.

Pada bagian kiri atas, terdapat kepala banteng. Kepala banteng tersebut melambangkan sila keempat Pancasila, yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Disini, kepala banteng memiliki filosofi sebagai hewan sosial yang suka berkumpul, seperti halnya musyawarah, dimana orang-orang berdiskusi untuk melahirkan suatu keputusan.

Di bagian kiri bawah, terdapat lambang padi dan kapas. Lambang tersebut melambangkan sila ke lima Pancasila, yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Lambang tersebut dianggap dapat mewakili sila kelima, karena padi dan kapas merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni pangan dan sandang, sebagai syarat utama untuk mencapai kemakmuran. Hal itu sesuai dengan tujuan utama dari sila kelima ini.

Di lambang perisai sendiri, terdapat garis hitam tebal yang melintang di tengah-tengah perisai. Garis hitam tebal tersebut melambangkan garis khatulistiwa yang melintang melewati wilayah Indonesia. Sedangkan warna merah dan putih yang menjadi latar pada perisai tersebut merupakan warna bendera negara Indonesia. Merah, memiliki makna keberanian dan putih melambangkan kesucian.

Pada bagian bawah Garuda Pancasila, terlihat pita putih yang dicengkram, pita tersebut bertuliskan “BHINNEKA TUNGGAL IKA”. Tulisan tersebut ditulis dengan menggunakan huruf latin dan merupakan semboyan negara Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika, dalam bahasa Jawa Kuno memiliki arti “berbeda-beda tetapi tetap satu jua.”

Kata Bhinneka Tunggal Ika sendiri dikutip dari buku Sutasoma yang dikarang oleh seorang pujangga di abad ke-14 dari Kerajaan Majapahit, Mpu Tantular. Kata tersebut memiliki arti sebagai persatuan dan kesatuan Nusa dan Bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai pulau, ras, suku, bangsa, adat, kebudayaan, bahasa, serta agama.

Makna Lambang Negara Garuda Pancasila sangat relevan dengan kondisi bangsa Indonesia yang terdiri dari pelbagai macam suku, ras, budaya, adat, bahasa dan agama. Apabila seluruh masyarakat Indonesia bisa memahami filosofi lambang negara tersebut dengan baik, maka keutuhan dan persatuan bangsa dapat terjaga. Dengan Dasar Negara yang kuat, Indonesia akan menjadi negara besar, maju, dan rakyatnya sejahtera.(*/dari berbagai sumber)
Perancang Garuda Pancasila
Perancang lambang negara Indonesia adalah Sultan Hamid II. Sultan Hamid II menggambarkan lambang negara berupa seekor Burung Garuda berwarna emas dengan berkalungkan perisai yang di dalamnya bergambar simbol-simbol Pancasila dan mencengkeram seutas pita putih yang bertuliskan "BHINNEKA TUNGGAL IKA".
Lambang negara tersebut dirancang sejak Desember 1949, yaitu beberapa hari setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat oleh Belanda. Untuk menseleksi lambang negara yang akan digunakan, maka dibentuklah Panitia Lencana Negara pada 10 Januari 1950. Pada saat itu, banyak usulan lambang negara yang diajukan kepada panitia. Dengan melalui beberapa proses, rancangan karya Sultan Hamid II diterima dan dikukuhkan sebagai lambang negara.
Sultan Hamid II dilahirkan pada tahun 1913 dengan nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie dan meninggal pada 1978. Sultan Hamid II dilahirkan dari kesultanan Pontianak dan pernah menjabat sebagai Gubernur Daerah Istimewa Kalimantan Barat serta menjadi Menteri Negara Zonder Portofolio di era Republik Indonesia Serikat.
- See more at: http://www.bin.go.id/wawasan/detil/167/3/26/11/2012/bpk--bin#sthash.UqiZ9YeW.dpuf
banyak masyarakat Indonesia yang belum memahami seutuhnya filosofi lambang Negara, Garuda Pancasila. 
Tulisan ini, mencoba mengingatkan lagi hal-ihwal tentang lambang negara, Garuda Pancasila. Setidaknya, informasi tentang hal-ikhwal Garuda Pancasila, dapat melengkapi pemahaman terhadap dasar Negara.
- See more at: http://www.bin.go.id/wawasan/detil/167/3/26/11/2012/bpk--bin#sthash.UqiZ9YeW.dpuf
banyak masyarakat Indonesia yang belum memahami seutuhnya filosofi lambang Negara, Garuda Pancasila. 
Tulisan ini, mencoba mengingatkan lagi hal-ihwal tentang lambang negara, Garuda Pancasila. Setidaknya, informasi tentang hal-ikhwal Garuda Pancasila, dapat melengkapi pemahaman terhadap dasar Negara.
- See more at: http://www.bin.go.id/wawasan/detil/167/3/26/11/2012/bpk--bin#sthash.UqiZ9YeW.dpuf
banyak masyarakat Indonesia yang belum memahami seutuhnya filosofi lambang Negara, Garuda Pancasila. 
Tulisan ini, mencoba mengingatkan lagi hal-ihwal tentang lambang negara, Garuda Pancasila. Setidaknya, informasi tentang hal-ikhwal Garuda Pancasila, dapat melengkapi pemahaman terhadap dasar Negara.
- See more at: http://www.bin.go.id/wawasan/detil/167/3/26/11/2012/bpk--bin#sthash.UqiZ9YeW.dpuf
banyak masyarakat Indonesia yang belum memahami seutuhnya filosofi lambang Negara, Garuda Pancasila. 
Tulisan ini, mencoba mengingatkan lagi hal-ihwal tentang lambang negara, Garuda Pancasila. Setidaknya, informasi tentang hal-ikhwal Garuda Pancasila, dapat melengkapi pemahaman terhadap dasar Negara.
- See more at: http://www.bin.go.id/wawasan/detil/167/3/26/11/2012/bpk--bin#sthash.UqiZ9YeW.dpuf
banyak masyarakat Indonesia yang belum memahami seutuhnya filosofi lambang Negara, Garuda Pancasila. 
Tulisan ini, mencoba mengingatkan lagi hal-ihwal tentang lambang negara, Garuda Pancasila. Setidaknya, informasi tentang hal-ikhwal Garuda Pancasila, dapat melengkapi pemahaman terhadap dasar Negara.
- See more at: http://www.bin.go.id/wawasan/detil/167/3/26/11/2012/bpk--bin#sthash.UqiZ9YeW.dpuf
banyak masyarakat Indonesia yang belum memahami seutuhnya filosofi lambang Negara, Garuda Pancasila. 
Tulisan ini, mencoba mengingatkan lagi hal-ihwal tentang lambang negara, Garuda Pancasila. Setidaknya, informasi tentang hal-ikhwal Garuda Pancasila, dapat melengkapi pemahaman terhadap dasar Negara.
- See more at: http://www.bin.go.id/wawasan/detil/167/3/26/11/2012/bpk--bin#sthash.UqiZ9YeW.dpuf

Cara Instal adobe flash player di kali linux

0 comments

Cara Instal adobe flash player di kali linux

penulis: Faral Growl

selamat brother semua, lorenzo dan marquez balapan di cirkuit ane juga balapan di keaybord,brummmm..brummm. :D

sambil begadang nonto moto gp ane mau sharing tukar pengalaman.kalau di bilang sharing ilmu kagak mungkin ane bukan master masih dalam tahap belajar juga :D . Mungkin cara ini sudah banyak terlebih dahulu di publikasikan oleh master-master,tapi kagak salahnya saya tuliskan kembali.

Yang suka streaming youtube kayak ane lihat lagu band metal favorite pasti merasa kecewa,kenapa??? ya karena video yang di cari tidak dapat diputarkan di browser.Balap lagi deh antara mata,di Tv nonton moto gp sama tangan yang di keyboard. ok sebelum kita menginstal adobe flash player di kali linux kagak ada salahnya kita mengenal dulu apa itu adobe flash player

Adobe Flash Player adalah perangkat lunak untuk melihat multimedia , Rich Internet Applications , dan streaming video dan audio, pada komputer web browser atau pada perangkat mobile didukung. Flash Player menjalankan SWF file yang dapat dibuat oleh Adobe Flash authoring tool, oleh Adobe Flex atau oleh sejumlah lainnya Macromedia dan peralatan pihak ketiga. Flash Player diciptakan oleh Macromedia dan sekarang dikembangkan dan didistribusikan oleh Adobe Systems setelah akuisisi. Flash Player mendukung vektor dan raster grafis , grafis 3D , sebuah bahasa scripting tertanam disebut ActionScript , dan streaming video dan audio. ActionScript didasarkan pada ECMAScript , dan mendukung kode berorientasi obyek , dan dapat dibandingkan dengan JavaScript . Flash Player memiliki basis pengguna yang luas, dengan lebih dari 90% penetrasi internet pada komputer yang terhubung, dan merupakan format umum untuk game, animasi, dan GUI tertanam ke dalam halaman web. Flash Player tersedia secara bebas sebagai Plugin untuk versi terbaru dari browser web (seperti Internet Explorer , Mozilla Firefox , Opera , dan Safari ) pada platform yang dipilih. Google Chrome terintegrasi pemain dalam distribusi. Setiap versi plugin tersebut mundur-kompatibel.

ok ada 2 cara menginstallnya kita akan membahas terlebih dahulu cara manualnya:


Browser di kali linux adalah iceweasel yang terinstal,untuk beberapa alasan prudusen si kali linux tidak menginstal adobe flash player plugin.

1.mulai buka browser iceweasel dan go ketik url an pergi ke http://get.adobe.com/flashplayer/.
2.Setelah itu kita akan masuk ke website adobe flash player  lalu pilih system gunakan,dan pilih format yang ingin kita donwload(untuk linux,debian tar.gz sedangkan untuk windows .exe)
3. Sekarang tekan tombol donwload,atau biasanya akan terbuka tab baru di browser jika ada yang memakai aplikasi pendonwload file maka akan otomatis terdonwload,seperti di windows idm jika di linux XDM.
4.Jendela download sekarang akan terbuka , dan Iceweasel akan meminta Anda ingin Anda ingin lakukan dengan file tersebut , pilih Simpan File ... dan tekan OK .Jika Firefox meminta Anda tempat untuk menyimpan file juga, pilih folder root  atau dimana brother sekalian mau menyimpanya dan tekan OK .
 ok file sudah terdonwload kini close iceweasel.

5. Ok brother kini buka Terminal , ketik ls dan tekan Enter . Kali kemudian akan menampilkan semua folder / file dalam folder root Anda, adobe flash player folder tar.gz . Biasanya akan berada di folder tersebut .
6. Sekarang kita tahu nama folder Adobe Flash Player(istall_flash_player_11_linux,x86_64.tar.gz atau berbeda sesuai nama file yang brother donwload) , kita perlu unzip/atau mengestraknya atau apalah namanya. Mulailah dengan menyalin nama folder Adobe Flash Player atu kalau mau mengetiknya langsung juga sangat disarankan agar selain terlatih mengetik dan juga kita agar lebih terbiasa dengan linux,lebih menyatu kalau dengan tungangganya kalau bahasa anak motor  cieeeee :D .

7.Sekarang ketik tar - xf (perintah ini kegunaanya mengenstrat file bisa juga menambha v  untuk melihat proses pengestratanya di terminal contoh tar - xfv) untuk kemudian paste nama folder Adobe Flash Player atau ingin mengetik juga lebih bagus. Lihat contoh di seperti bawah ini :

 Example: tar –xf install_flash_player_11_linux.x86_64.tar.gz
note: mungkin nama file kalian berbeda seperti diatas karena adobe flash player selalu update jadi ketikan nama file/folder adobe flas player sesuia dengan nama file kalian.

mungkin contohnya diterminal seperti ini
dan jika kita melihat nya  extract nya tambahkan v menjadi
tar –xf install_flash_player_11_linux.x86_64.tar.gz
dan contohnya seperti ini
 
 
8. Ok sekarang tunggulah beberapa saat hingga proses selesai,maka kita akan mendapatkan beberapa folder setelah di extract seperti yang kepunyaan ane usr >bin lib share tapi yang kita perlukan adalah libflashpalyer.so seperti yang hasil extract diatas atau contohnya seperti ini.

 Sekaranag ketikan perintah seperti berikut mv libflashplayer.so /usr/lib/mozilla/plugins/ dan tekan enter.
maka kali linux akan menjalankan sisa dari eksekusinya.Setelah selesai maka kita dapat mengujinya dengan menjalankan iceweasel dengan melihat apakah instalan berhasil dengan membuka url youtube.Selamat video youtube bisa kita saksikan instal berhasil.




CARA MENGINSTAL ADOBE FLASH PLAYER MELALU TERMINAL

OK Brother jangan bersedih apalagi puyeng apa bila cara diatas belum berhasil dan ribet kita mencoba dengan cara melalui terminal

buka terminal ketikan perintah  
sudo apt-get update 
funsinya perintah diatas adalah untuk mengupdate system kernel linux
mak tunggulah update hingga selesai
kurang lebih maka akan terlihat tulisan diterminal seperti dibawah ini
Get:1 http://http.kali.org /wheezy InRelease [22.0 kB]                        
Get:2 http://http.kali.org /wheezy/main i386 Packages [8,462 kB]              
Get:3 http://repo.kali.org kali InRelease [22.0 kB]                           
Get:4 http://repo.kali.org kali-dev InRelease [22.0 kB]                       
Get:5 http://repo.kali.org kali-bleeding-edge InRelease [11.8 kB]             
Get:6 http://repo.kali.org kali/main Sources [7,529 kB]                       
Ign http://http.kali.org /wheezy/contrib Translation-en_US                    
Ign http://http.kali.org /wheezy/contrib Translation-en                       
Ign http://http.kali.org /wheezy/main Translation-en_US         
Ign http://http.kali.org /wheezy/main Translation-en            
Ign http://http.kali.org /wheezy/non-free Translation-en_US                   
Ign http://http.kali.org /wheezy/non-free Translation-en                      
Hit http://http.kali.org /wheezy/contrib i386 Packages                        
Get:7 http://http.kali.org /wheezy/non-free i386 Packages [120 kB]            
Get:8 http://security.kali.org kali/updates InRelease [11.8 kB]               
Get:9 http://repo.kali.org kali/non-free Sources [117 kB]                     
Get:10 http://security.kali.org kali/updates/main Sources [99.3 kB]           
Hit http://repo.kali.org kali/contrib Sources                                 
Hit http://repo.kali.org kali/main/debian-installer i386 Packages             
Get:11 http://repo.kali.org kali/main i386 Packages [8,462 kB]                
Hit http://security.kali.org kali/updates/contrib Sources                     
Hit http://security.kali.org kali/updates/non-free Sources                    
Get:12 http://security.kali.org kali/updates/main i386 Packages [205 kB]      
Ign http://security.kali.org kali/updates/contrib Translation-en_US           
Ign http://security.kali.org kali/updates/contrib Translation-en              
Ign http://security.kali.org kali/updates/main Translation-en_US              
Ign http://security.kali.org kali/updates/main Translation-en                 
Ign http://security.kali.org kali/updates/non-free Translation-en_US          
Ign http://security.kali.org kali/updates/non-free Translation-en             
Hit http://security.kali.org kali/updates/contrib i386 Packages               
Hit http://security.kali.org kali/updates/non-free i386 Packages              
Hit http://repo.kali.org kali/contrib i386 Packages                           
Get:13 http://repo.kali.org kali/non-free i386 Packages [120 kB]              
Get:14 http://repo.kali.org kali-dev/main Sources [7,530 kB]                  
Hit http://repo.kali.org kali-dev/contrib Sources                             
Get:15 http://repo.kali.org kali-dev/non-free Sources [117 kB]                
Get:16 http://repo.kali.org kali-dev/main i386 Packages [8,462 kB]            
Hit http://repo.kali.org kali-dev/contrib i386 Packages                       
Get:17 http://repo.kali.org kali-dev/non-free i386 Packages [120 kB]          
Hit http://repo.kali.org kali-dev/main/debian-installer i386 Packages         
Get:18 http://repo.kali.org kali-bleeding-edge/main i386 Packages [7,558 B]   
Ign http://repo.kali.org kali/contrib Translation-en_US                       
Ign http://repo.kali.org kali/contrib Translation-en
Ign http://repo.kali.org kali/main Translation-en_US
Ign http://repo.kali.org kali/main Translation-en
Ign http://repo.kali.org kali/main/debian-installer Translation-en_US
Ign http://repo.kali.org kali/main/debian-installer Translation-en
Ign http://repo.kali.org kali/non-free Translation-en_US
Ign http://repo.kali.org kali/non-free Translation-en
Ign http://repo.kali.org kali-dev/contrib Translation-en_US
Ign http://repo.kali.org kali-dev/contrib Translation-en
Ign http://repo.kali.org kali-dev/main Translation-en_US
Ign http://repo.kali.org kali-dev/main Translation-en
Ign http://repo.kali.org kali-dev/main/debian-installer Translation-en_US
Ign http://repo.kali.org kali-dev/main/debian-installer Translation-en
Ign http://repo.kali.org kali-dev/non-free Translation-en_US
Ign http://repo.kali.org kali-dev/non-free Translation-en
Ign http://repo.kali.org kali-bleeding-edge/main Translation-en_US
Ign http://repo.kali.org kali-bleeding-edge/main Translation-en
Fetched 41.4 MB in 22min 37s (30.5 kB/s)
Reading package lists... Done

 

 2. lagkah selanjutnya apabila telah selesai Reading package lists... Done
selanjutnya ketikan perintah sudo apt-get install flashplugin-nonfree
maka akan terlihat di terminal sebagai berikut

Reading package lists... Done
Building dependency tree      
Reading state information... Done
Suggested packages:
  konqueror-nsplugins ttf-mscorefonts-installer ttf-xfree86-nonfree
  flashplugin-nonfree-extrasound
The following NEW packages will be installed:
  flashplugin-nonfree
0 upgraded, 1 newly installed, 0 to remove and 585 not upgraded.
Need to get 20.1 kB of archives.
After this operation, 181 kB of additional disk space will be used.
Get:1 http://http.kali.org/ /wheezy/contrib flashplugin-nonfree i386 1:3.2 [20.1 kB]
Fetched 20.1 kB in 2s (8,472 B/s)             
Selecting previously unselected package flashplugin-nonfree.
(Reading database ... 231820 files and directories currently installed.)
Unpacking flashplugin-nonfree (from .../flashplugin-nonfree_1%3a3.2_i386.deb) ...
Processing triggers for man-db ...
Processing triggers for desktop-file-utils ...
Processing triggers for gnome-menus ...
Processing triggers for hicolor-icon-theme ...
Setting up flashplugin-nonfree (1:3.2) ...
--2014-04-14 00:56:15--  http://fpdownload.macromedia.com/get/flashplayer/pdc/11.2.202.346/install_flash_player_11_linux.i386.tar.gz
Resolving fpdownload.macromedia.com (fpdownload.macromedia.com)... 125.56.130.70
Connecting to fpdownload.macromedia.com (fpdownload.macromedia.com)|125.56.130.70|:80... connected.
HTTP request sent, awaiting response... 200 OK
Length: 6924402 (6.6M) [application/x-gzip]
Saving to: `/tmp/flashplugin-nonfree.mANnnzOwdB/install_flash_player_11_linux.i386.tar.gz'

     0K .......... .......... .......... .......... ..........  0% 31.0K 3m37s
    50K .......... .......... .......... .......... ..........  1% 19.3K 4m41s
   100K .......... .......... .......... .......... ..........  2% 34.0K 4m11s
   150K .......... .......... .......... .......... ..........  2% 34.6K 3m54s
   200K .......... .......... .......... .......... ..........  3% 35.3K 3m43s
   250K .......... .......... .......... .......... ..........  4% 35.1K 3m35s
   300K .......... .......... .......... .......... ..........  5% 32.4K 3m31s
   350K .......... .......... .......... .......... ..........  5% 31.2K 3m29s
   400K .......... .......... .......... .......... ..........  6% 43.6K 3m20s
   450K .......... .......... .......... .......... ..........  7% 35.2K 3m16s
   500K .......... .......... .......... .......... ..........  8% 24.6K 3m20s
   550K .......... .......... .......... .......... ..........  8% 37.2K 3m16s
   600K .......... .......... .......... .......... ..........  9% 35.0K 3m13s
   650K .......... .......... .......... .......... .......... 10% 35.2K 3m10s
   700K .......... .......... .......... .......... .......... 11% 36.0K 3m7s
   750K .......... .......... .......... .......... .......... 11% 35.0K 3m4s
   800K .......... .......... .......... .......... .......... 12% 30.3K 3m3s
   850K .......... .......... .......... .......... .......... 13% 41.6K 3m0s
   900K .......... .......... .......... .......... .......... 14% 30.9K 2m59s
   950K .......... .......... .......... .......... .......... 14% 39.2K 2m56s
  1000K .......... .......... .......... .......... .......... 15% 36.2K 2m53s
  1050K .......... .......... .......... .......... .......... 16% 34.1K 2m52s
  1100K .......... .......... .......... .......... .......... 17% 36.9K 2m49s
  1150K .......... .......... .......... .......... .......... 17% 35.2K 2m47s
  1200K .......... .......... .......... .......... .......... 18% 30.9K 2m46s
  1250K .......... .......... .......... .......... .......... 19% 40.8K 2m44s
  1300K .......... .......... .......... .......... .......... 19% 35.1K 2m42s
  1350K .......... .......... .......... .......... .......... 20% 35.2K 2m40s
  1400K .......... .......... .......... .......... .......... 21% 35.8K 2m38s
  1450K .......... .......... .......... .......... .......... 22% 35.2K 2m36s
  1500K .......... .......... .......... .......... .......... 22% 35.2K 2m35s
  1550K .......... .......... .......... .......... .......... 23% 26.4K 2m35s
  1600K .......... .......... .......... .......... .......... 24% 52.7K 2m31s
  1650K .......... .......... .......... .......... .......... 25% 27.5K 2m31s
  1700K .......... .......... .......... .......... .......... 25% 48.7K 2m28s
  1750K .......... .......... .......... .......... .......... 26% 33.3K 2m27s
  1800K .......... .......... .......... .......... .......... 27% 38.0K 2m25s
  1850K .......... .......... .......... .......... .......... 28% 35.2K 2m23s
  1900K .......... .......... .......... .......... .......... 28% 35.2K 2m22s
  1950K .......... .......... .......... .......... .......... 29% 35.0K 2m20s
  2000K .......... .......... .......... .......... .......... 30% 35.2K 2m18s
  2050K .......... .......... .......... .......... .......... 31% 36.2K 2m17s
  2100K .......... .......... .......... .......... .......... 31% 29.8K 2m16s
  2150K .......... .......... .......... .......... .......... 32% 42.0K 2m14s
  2200K .......... .......... .......... .......... .......... 33% 34.7K 2m12s
  2250K .......... .......... .......... .......... .......... 34% 34.0K 2m11s
  2300K .......... .......... .......... .......... .......... 34% 36.3K 2m9s
  2350K .......... .......... .......... .......... .......... 35% 27.5K 2m8s
  2400K .......... .......... .......... .......... .......... 36% 50.7K 2m6s
  2450K .......... .......... .......... .......... .......... 36% 30.9K 2m5s
  2500K .......... .......... .......... .......... .......... 37% 40.8K 2m3s
  2550K .......... .......... .......... .......... .......... 38% 31.7K 2m2s
  2600K .......... .......... .......... .......... .......... 39% 39.5K 2m0s
  2650K .......... .......... .......... .......... .......... 39% 33.4K 1m58s
  2700K .......... .......... .......... .......... .......... 40% 37.2K 1m57s
  2750K .......... .......... .......... .......... .......... 41% 34.8K 1m55s
  2800K .......... .......... .......... .......... .......... 42% 31.9K 1m54s
  2850K .......... .......... .......... .......... .......... 42% 29.4K 1m53s
  2900K .......... .......... .......... .......... .......... 43% 34.3K 1m51s
  2950K .......... .......... .......... .......... .......... 44% 36.2K 1m50s
  3000K .......... .......... .......... .......... .......... 45% 35.2K 1m48s
  3050K .......... .......... .......... .......... .......... 45% 35.2K 1m47s
  3100K .......... .......... .......... .......... .......... 46% 36.2K 1m45s
  3150K .......... .......... .......... .......... .......... 47% 35.2K 1m44s
  3200K .......... .......... .......... .......... .......... 48% 35.1K 1m42s
  3250K .......... .......... .......... .......... .......... 48% 35.2K 1m41s
  3300K .......... .......... .......... .......... .......... 49% 35.2K 99s
  3350K .......... .......... .......... .......... .......... 50% 35.2K 98s
  3400K .......... .......... .......... .......... .......... 51% 35.2K 96s
  3450K .......... .......... .......... .......... .......... 51% 36.2K 95s
  3500K .......... .......... .......... .......... .......... 52% 33.6K 93s
  3550K .......... .......... .......... .......... .......... 53% 35.2K 92s
  3600K .......... .......... .......... .......... .......... 53% 35.2K 90s
  3650K .......... .......... .......... .......... .......... 54% 35.2K 89s
  3700K .......... .......... .......... .......... .......... 55% 35.2K 88s
  3750K .......... .......... .......... .......... .......... 56% 33.3K 86s
  3800K .......... .......... .......... .......... .......... 56% 31.1K 85s
  3850K .......... .......... .......... .......... .......... 57% 34.0K 83s
  3900K .......... .......... .......... .......... .......... 58% 36.0K 82s
  3950K .......... .......... .......... .......... .......... 59% 34.4K 80s
  4000K .......... .......... .......... .......... .......... 59% 35.2K 79s
  4050K .......... .......... .......... .......... .......... 60% 35.2K 77s
  4100K .......... .......... .......... .......... .......... 61% 33.9K 76s
  4150K .......... .......... .......... .......... .......... 62% 37.7K 74s
  4200K .......... .......... .......... .......... .......... 62% 35.2K 73s
  4250K .......... .......... .......... .......... .......... 63% 35.2K 71s
  4300K .......... .......... .......... .......... .......... 64% 35.2K 70s
  4350K .......... .......... .......... .......... .......... 65% 26.0K 69s
  4400K .......... .......... .......... .......... .......... 65% 35.0K 67s
  4450K .......... .......... .......... .......... .......... 66% 36.2K 66s
  4500K .......... .......... .......... .......... .......... 67% 35.2K 64s
  4550K .......... .......... .......... .......... .......... 68% 34.8K 63s
  4600K .......... .......... .......... .......... .......... 68% 35.2K 61s
  4650K .......... .......... .......... .......... .......... 69% 35.2K 60s
  4700K .......... .......... .......... .......... .......... 70% 22.0K 59s
  4750K .......... .......... .......... .......... .......... 70% 25.0K 58s
  4800K .......... .......... .......... .......... .......... 71% 57.6K 56s
  4850K .......... .......... .......... .......... .......... 72% 30.9K 55s
  4900K .......... .......... .......... .......... .......... 73% 33.4K 53s
  4950K .......... .......... .......... .......... .......... 73% 27.3K 52s
  5000K .......... .......... .......... .......... .......... 74% 45.4K 50s
  5050K .......... .......... .......... .......... .......... 75% 30.1K 49s
  5100K .......... .......... .......... .......... .......... 76% 35.2K 47s
  5150K .......... .......... .......... .......... .......... 76% 36.2K 46s
  5200K .......... .......... .......... .......... .......... 77% 35.2K 44s
  5250K .......... .......... .......... .......... .......... 78% 35.2K 43s
  5300K .......... .......... .......... .......... .......... 79% 35.2K 41s
  5350K .......... .......... .......... .......... .......... 79% 29.5K 40s
  5400K .......... .......... .......... .......... .......... 80% 43.6K 38s
  5450K .......... .......... .......... .......... .......... 81% 26.0K 37s
  5500K .......... .......... .......... .......... .......... 82% 12.2K 36s
  5550K .......... .......... .......... .......... .......... 82% 34.4K 35s
  5600K .......... .......... .......... .......... .......... 83% 34.2K 33s
  5650K .......... .......... .......... .......... .......... 84% 36.2K 32s
  5700K .......... .......... .......... .......... .......... 85% 35.2K 30s
  5750K .......... .......... .......... .......... .......... 85% 34.7K 29s
  5800K .......... .......... .......... .......... .......... 86% 32.7K 27s
  5850K .......... .......... .......... .......... .......... 87% 36.2K 26s
  5900K .......... .......... .......... .......... .......... 87% 35.2K 24s
  5950K .......... .......... .......... .......... .......... 88% 35.2K 23s
  6000K .......... .......... .......... .......... .......... 89% 35.1K 21s
  6050K .......... .......... .......... .......... .......... 90% 32.2K 20s
  6100K .......... .......... .......... .......... .......... 90% 18.7K 18s
  6150K .......... .......... .......... .......... .......... 91% 20.9K 17s
  6200K .......... .......... .......... .......... .......... 92% 19.2K 15s
  6250K .......... .......... .......... .......... .......... 93% 37.2K 14s
  6300K .......... .......... .......... .......... .......... 93% 32.6K 12s
  6350K .......... .......... .......... .......... .......... 94% 34.7K 11s
  6400K .......... .......... .......... .......... .......... 95% 32.4K 9s
  6450K .......... .......... .......... .......... .......... 96% 18.1K 8s
  6500K .......... .......... .......... .......... .......... 96% 1.19K 8s
  6550K .......... .......... .......... .......... .......... 97% 24.2K 6s
  6600K .......... .......... .......... .......... .......... 98% 7.46K 4s
  6650K .......... .......... .......... .......... .......... 99% 43.5K 2s
  6700K .......... .......... .......... .......... .......... 99% 35.1K 0s
  6750K .......... ..                                         100% 34.1K=4m11s

 

 2014-04-14 01:00:32 (26.9 KB/s) - `/tmp/flashplugin-nonfree.mANnnzOwdB/install_flash_player_11_linux.i386.tar.gz' saved [6924402/6924402]
 

selesai anda dapat merestart kembali lapto anda.sekian terimakasih semoga bermanfaat.
 
 






 











Kernel Linux

0 comments

 

  

 

ok gan,kite sama-sama belajar, mengenai masalah kernel linux.mungkin postingan dari wikepedia ini bisa menjadi acuaan ( :) lagi malas nulis juga,jangan ditiru brother,hehehe) ok semoga bermanfaat

 

 

Linux (kernel)

 
 Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Linux
Tux
Linux 3.0.0 boot.png
Linux kernel 3.0.0 sedang melakukan proses booting
Perusahaan / pengembangLinus Torvalds dan ribuan kolaborator
Diprogram dalamC, assembly
KeluargaUnix-like
Rilis perdana1991
Ketersediaan bahasaInggris
Jenis kernelMonolitik
LisensiGNU General Public License versi 2 (only)[1]
Situs web resmiwww.kernel.org
Linux (kernel)
 
Kernel Linux adalah kernel yang digunakan dalam sistem operasi GNU/Linux. Kernel ini merupakan turunan dari keluarga sistem operasi UNIX, dirilis dengan menggunakan lisensi GNU General Public License (GPL), dan dikembangkan oleh pemrogram di seluruh dunia. Linux merupakan contoh utama dari perangkat lunak bebas dan sumber terbuka.
Kernel Linux dirilis dibawah Lisensi Publik Umum GNU versi 2 (GPLv2)[2] (dengan bermacam-macam Firmware dengan lisensi tidak gratis yang bervariatif[rujukan?]), dan dikembangkan oleh kontributor dari seluruh dunia. Diskusi perkembangan dari hari ke hari dilakukan di Mailing List Linux Kernel.
Kernel Linux pada awalnya dibayangkan dan kemudian dibuat oleh murid Ilmu Komputer berkebangsaan Finlandia, Linus Torvalds pada tahun 1991.[3] Pengembang dan Pengguna Linux bertambah dengan cepat, lalu mereka mengadaptasi kode dari proyek-proyek software gratis untuk digunakan sebagai Sistem Operasi baru.[4] Linux kernel telah menerima kontribusi dari ribuan programmer.[5] Banyak Distribusi Linux telah dirilis berdasarkan Kernel Linux.

Sejarah

Pada April 1991, Linus Torvalds, seorang mahasiswa berusia 21 tahun dari Universitas Helsinski, Finlandia mulai memikirkan sesuatu ide sederhana untuk suatu Sistem Operasi. Ia memulai dengan task switcher dalam Bahasa Rakitan x86 pada Intel 80386 dan sebuah driver Terminal. Pada 25 Agustus 1991, Torvalds memposting sebuah pesan di comp.os.minix, sebuah newsgroup di Usenet:
I'm doing a (free) operating system (just a hobby, won't be big and professional like gnu) for 386(486) AT clones. This has been brewing since April, and is starting to get ready. I'd like any feedback on things people like/dislike in minix, as my OS resembles it somewhat (same physical layout of the file-system (due to practical reasons) among other things). I've currently ported bash(1.08) and gcc(1.40), and things seem to work. This implies that I'll get something practical within a few months [...] Yes - it's free of any minix code, and it has a multi-threaded fs. It is NOT portable (uses 386 task switching etc), and it probably never will support anything other than AT-harddisks, as that's all I have :-(.
[...] It's mostly in C, but most people wouldn't call what I write C. It uses every conceivable feature of the 386 I could find, as it was also a project to teach me about the 386. As already mentioned, it uses a MMU, for both paging (not to disk yet) and segmentation. It's the segmentation that makes it REALLY 386 dependent (every task has a 64Mb segment for code & data - max 64 tasks in 4Gb. Anybody who needs more than 64Mb/task - tough cookies). [...] Some of my "C"-files (specifically mm.c) are almost as much assembler as C. [...] Unlike minix, I also happen to LIKE interrupts, so interrupts are handled without trying to hide the reason behind them.[6]
Setelah itu, banyak orang berkontribusi pada proyek ini. Pada awalnya, komunitas MINIX berkontribusi kode dan ide pada Kernel Linux. Pada saat itu, Proyek GNU telah membuat banyak komponen yang diperlukan untuk sebuah sistem operasi gratis, tapi, kernel mereka, GNU Hurd, pada saat itu masih belum sempurna dan belum tersedia. Sistem operasi BSD pada waktu itu juga belum membebaskan diri dari masalah legalitas. Meskipun pada versi awal fungsinya masih sangat terbatas, pengembang dan pengguna Linux berkembang cepat.
Pada September 1991, Linux versi 0.01 telah dirilis di server FTP ftp.funet.fi milik Finnish University and Research Network (FUNET). Rilis pertama tersebut memiliki 10,239 baris kode. Pada Oktober 1991, Linux versi 0.02 dirilis.[7]
Pada Desember 1991, Linux 0.11 dirilis, versi ini adalah versi pertama yang di host oleh Linus Torvalds sendiri. Linuz 0.11 dapat di kompilasi oleh komputer yang menjalankan Linux 0.11. Saat ia merilis versi 0.12 di bulan Februari 1992, Torvalds mengadopsi GNU General Public License (GPL), dan berhenti menggunakan lisensi yang ia buat sendiri, yang tidak boleh didistribusikan secara komersil.[8]
Newsgroup dengan nama alt.os.linux juga dibuat, dan pada 19 Januari 1992, post pertama pada alt.os.linux dibuat.[9] Pada 31 Maret 1992, alt.os.linux berubah menjadi comp.os.linux.[10]
X Window System juga segera di port ke Linux. Pada Maret 1992, Linux versi 0.95 adalah versi pertama yang bisa menjalankan X. Lompatan versi yang jauh ini (dari 0.1x ke 0.9x) karena Torvalds merasa fitur-fiturnya sudah lumayan lengkap dan ia menganggap sudah layak untuk langsung ke versi 1.0. Namun, ternyata langkah ini terlalu berlebihan, karena dari tahun 1993 sampai awal 1994, muncul 15 versi perkembangan Linux 0.99.
Pada 14 Maret 1994, Linux 1.0.0 dirilis, dengan 176,250 barus kode. Pada Maret 1995, Linux 1.2.0 dirilis (310,950 baris kode).
Versi 2 Linux, dirilis pada 9 Juni 1996, dan diikuti oleh perubahan versi besar dibawah versi kepala 2:
  • 25 Januari 1999 - Linux 2.2.0 dirilis (1,800,847 baris kode).
  • 18 Desember 1999 - patch IBM mainframe untuk versi 2.2.13 diterbitkan, yang memperbolehkan Linux dijalankan di mesin bisnis.
  • 4 Januari 2001 - Linux 2.4.0 dirilis (3,377,902 baris kode).
  • 17 Desember 2003 - Linux 2.6.0 dirilis (5,929,913 baris kode).
Mulai 2004, proses rilis diubah dan kernel baru mulai dirilis rutin setiap 2-3 bulan, dengan nomor 2.60, 2.6.1, sampai 2.6.39.
Pada 21 Juli 2011 Linus Torvalds mengumumkan rilis Linux 3.0.[11] Lompatan versi ini bukan karena perubahan teknologi besar-besaran dibandingkan dengan Linux 2.6.39;[12] tetapi menandakan ulang tahun ke 20 kernel linux.[13] Proses waktu rilis tetap sama.
Per tahun 2012, Linux 3.2 telah memiliki 14,998,651 baris kode.[14]

DISJOKI

0 comments




Disjoki atau joki cakram atau (bahasa Inggris: Disc jockey, disingkat DJ, atau kadang-kadang "deejay") adalah seseorang yang terampil memilih dan memainkan rekaman suara atau musik yang telah direkam sebelumnya. Umumnya media hasil rekaman yang digunakan adalah media diskaatau cakram, dan karena kemahirannya dalam memainkan cakram membuat profesi ini dikenal sebagai joki cakram, atau lebih dikenal dengan disjoki (ejaannya dalam bahasa Inggris disc jockey). Sekarang istilah itu tidak hanya merujuk kepada kemahiran mengatur lagu/musik dalam medium cakram, tetapi juga dalam bentuk medium lainnya. Asal mula DJ

Istilah DJ ini pertama kali digunakan untuk menggambarkan seorang penyiar radio yang akan memperkenalkan dan memainkan rekaman gramofonyang populer. Rekaman pada media ini, juga dikenal sebagai "cakram" di mana dalam industri ini dimainkan oleh penyiar-penyiar radio, oleh karena itu nama disc jockey dan selanjutnya lebih akrab dikenal sebagai DJs atau deejays. Sekarang karena berbagai faktor, termasuk musik yang dipilih, para pendengarnya, penyetelan kinerja, media yang digunakan dan perkembangan dari manipulasi suara, telah menghasilkan berbagai macam teknik DJ.
Apa yang dilakukan oleh seorang DJ
Aksi fisik daripada seorang DJ adalah memilih dan memainkan rekaman-rekaman suara disebut deejaying, atau DJing dan cakupan kesempurnaan dari memainkan secara sederhana satu seri rekaman-rekaman (terkait pengacaraan, atau menyusun sebuah daftar putar, sampai memanipulasi rekaman-rekaman, menggunakan berbagai teknik seperti pengadonan audio, pengisyaratan(cueing), pemfrasean(phrasing), pemenggalan(cutting), penggesekan(scratching), dan penyelarasan ketukan (beatmatching), atau sering juga mengacu pada membuat komposisi musik asli.
Peralatan
Peralatan paling pokok yang diperlukan untuk seorang DJ untuk menjalankan aksinya terdiri dari:
  • Rekaman suara dalam berbagai medium (seperti piringan hitam, CD, berkas MP3, dsb.)
  • Paling tidak mempunyai dua macam peralatan untuk memutar kembali (playback) rekaman-rekaman suara tersebut dan untuk tujuan memilih memainkan kembali rekaman secara maju mundur (seperti pemutar rekor, pemutar cakram padat, pemutar MP3)
  • Sebuah sistem tata suara (sound system) untuk menguatkan dan memperbesar volume suara (Seperti sistem portabel audio, penyiar gelombang radio)
Juga peralatan penunjang lain seperti sebuah pengadon (mixer) yang digunakan untuk menyelaraskan dua atau lebih peralatan putar-balik. sebuah mikrofon yang digunakan untuk menguatkan suara manusia, dan fonkepala (headphone) yang digunakan untuk mendengarkan rekaman sambil memutarkan pemutar yang lain, tanpa kehilangan kontrol suara yang didengarkan pendengarnya, adalah sangat diperlukan. Macam-macam peralatan juga dapat ditambahkan , termasuk pencuplik(sampler), mesin drum, pengolah efek, tatakan selip (slipmat), dan Sistem Kinerja Terkomputerisasi (Computerized Performance Systems).
Teknik-teknik dalam DJ
Ada berbagai macam teknik yang dapat diterapkan oleh seorang DJ untuk memanipulasi musik yang telah direkam sebelumnya. Di sini termasuk pengadonan suara (audio mixing), pengisyaratan, pengisyaratan selip (slip-cueing), pemfrasean, pemenggalan musik, penjugelan ketukan (beat juggling), penggesekan, penyelarasan ketukan, penjatuhan jarum (needle drop), penggeseran fase (phase shifting), dan masih banyak lagi.
Kekuasaan DJ dan pengaruh ekonomi
Sepanjang dekade 1950-an, payolatelah menjadi masalah berkepanjangan. Bagian terparah dari skandal payola tersebut adalah kekuasaan yang lebih terhadap musik oleh manajemen stasiun. Bentuk baru Top 40juga dimunculkan, di mana lagu-lagu yang populer diputar berulang-ulang. Sekarang, hanya sedikit dari beberapa DJ di Amerika Serikat mempunyai kuasa melalui apa yang diputarnya di udara. Daftar putar (playlist) dikontrol sangat ketat, dan para DJ seringkali tidak diizinkan membuat perubahan atau penambahan.
Lagu-lagu yang diputar biasanya dipilih berdasarkan algoritma komputer dan teknik otomatisasi seperti lacak suara (voice tracking) mengizinkan seorang DJ untuk mengirimkan pemberitahuan melalui banyak stasiun. Walaupun kadangkala lagu-lagu yang diinginkan seringkali dapat digantikan oleh sistem ini. Sebuah lagu mungkin diumumkan sama seperti permintaan DJ walaupun baru saja dimunculkan dalam daftar putar.
Secara ekonomis, rumusan ini telah mencapai sukses di semua penjuru negeri. Namun bagaimanapun, musik seperti ini secara praktikal kelihatan memuakkan dan yang mana orang-orang banyak yang mencari-cari bentuk bebas dalam format stasiun radio yang memosisikan kembali kontrol para DJ, atau mengakhiri radio terestrial dan kemudian beralih ke layanan radio satelit atau pemutar musik portabel seperti iPods. Stasiun radio kampus (College radio) dan radio publik yang lain adalah tempat-tempat yang paling umum untuk bentuk bebas daftar putar di Amerika Serikat .
Macam-macam DJ
Dalam pengertiannya, aksi memilih dan memainkan rekaman suara untuk pendengar yang menginginkan adalah sama untuk setiap DJ. Musik yang dipilihnya, Media yang digunakan, dan tingkatan kesempurnaan dari manipulasi suara adalah faktor-faktor yang membuat tipe DJ yang berbeda-beda. Daftar di bawah ini adalah sebuah daftar dari berbagai tipe paling pokok dari DJ, melalui setiap catatan yang perlu diperhatikan, terdaftar secara kronologis berdasarkan tanggal lahirnya.
DJ-DJ Radio
Seorang pemutar cakram radio adalah seseorang yang memilih dan memainkan musik yang kemudian dipancarluaskan melalui gelombang radio.
                                               Para DJ Radio yang terkenal
  • Christopher Stone (1882–1965),menjadi DJ pertama di Britania Raya pada tahun 1927.
  • Martin Block (1901-1967), DJ Radio pertama yang menjadi bintang, mengilhamkan istilah "Disco Jockey".
  • Alan Freed (1922-1965), menjadi orang pertama yang memperkenalkan musik Ritme dan Blues dari bangsa Afrika-Amerika di Amerika Serikat dan Eropa di bawah nama Rock and Roll.
  • Murray "The K" Kaufman (1922-1982), DJ musik rock and roll berpengaruh untuk pertama kalinya dibayar sebagai the "Fifth Beatle".
  • Rog Martin (lahir pada tahun 1941), DJ pertama yang memutar hit-hit Top 40 di Stereo pada tahun 1968.Sebuah stasiun radio di Los Angeles menjadi buktinya.
  • Jimmy Savile (lahir pada tahun 1926), sangat terkenal dalam acara televisi BBC bernama Jim'll Fix It yang mengabulkan permintaan penggemarnya yang kebanyakan anak-anak. Pada tahun 1947 dia menjadi DJ pertama yang menggunakan meja-putar (turntable) kembar untuk memutar bersinambungan setelah dia membayar seorang pekerja logam setempat untuk mengelas dua dek rekaman menjadi satu.
  • Dick Clark, seorang entertainer, lahir pada tahun 1929, pembawa acara pada American Bandstand, acara musik di televisi dengan masa tayang terlama, dikenal baik sebagai salah satu yang menyatukan acara radio secara nasional.
  • Casey Kasem (lahir pada tahun 1932), seorang DJ dan ahli sejarah, pembawa acara radio terlama yaitu TOP 40. Juga dikenal sebagai pengisi suara Shaggy di serial kartun Scooby-Doo
  • Wolfman Jack (1938-1995), keluar dari kecintaannya pada film-film seram dan musik cadas untuk menciptakan suara aneh, yang sangat disukai, salah satu suara radio yang paling disenangi.
  • John Peel (1939-2004), salah satu DJ asli dari acara radio BBC Inggris, Radio 1, dikenal sebagai seorang yang sangat luar biasa pada kesukaannya terhadap musik dan menjuarakan artis-artis yang tidak dikenal.
  • Jim Ladd (lahir pada tahun 1948), dikenal sebagai salah satu DJ cadas bentuk bebas (freeform rock) di radio komersial Amerika Serikat
Para DJ kamar tidur (Bedroom's DJ)
Seseorang yang mempunyai peralatan (seperti turn-table, mixer, CDJ, dsb.) dan mempunyai gairah untuk musik, namun tidak dimainkan di tengah keramaian bar atau acara khusus. malahan, mereka lebih suka memainkan musik mereka di rumah temannya, merekam pita-adon (mixtape) atau melalui Internet via perangkat lunak penyiaran suara, seperti Shoutcast.
DJ-DJ klub
Seorang DJ klub adalah seseorang yang memilih dan memainkan musik dalam sebuah setelan klub. Tempat ini dapat bermacam-macam mulai dari klub kecil, pesta tetangga, disko, atau acara dalam stadion.
DJ-DJ klub yang terkenal
  • David Mancuso (lahir pada tahun 1944), penggagas dari pesta bawah tanah New York City pertama dengan nama The Loft
  • Francis Grasso (1948-2001), memperkenalkan beberapa teknik DJ terbaru, termasuk penyelarasan ketukan dan pengisyaratan selip
  • Larry Levan (1954-1992), seorang Remixer prolifik dan DJ di The Paradise Garage
  • Frankie Knuckles (lahir pada tahun 1955), bapak dari musik house
  • Paul Oakenfold (born 1963), produser rekaman Inggris, pengadon ulang (remixer), dan salah satu DJ yang terkemuka di dunia, dinobatkan menjadi mahabintang DJ
  • Tiesto (lahir pada tahun 1969), salah seorang DJ aliran "musik trance", dipilih oleh majalah DJ Magazine's sebagai DJ nomor satu untuk tahun 2004
  • Keoki (lahir pada tahun 1969), seorang musisi musik tekno terkenal, difilmkan dalam film Party Monster pada tahun 2003.
Daftar pustaka
  • Poschardt, Ulf (1998). DJ Culture. London: Quartet Books. ISBN 0-7043-8098-6
  • Brewster, Bill & Broughton, Frank (2000). Last Night a DJ Saved My Life: The History of the Disc Jockey. New York: Grove Press. ISBN 0-8021-3688-5 (North American edition). London: Headline. ISBN 0-7472-6230-6 (U. K. edition).
  • Lawrence, Tim (2004). Love Saves the Day: A History of American Dance Music Culture, 1970-1979 . Duke University Press. ISBN 0-8223-3198-5.
Dj Wache From bali , Old Deejay From Bali
Catatan kaki

Referensi
  • Assef, Claudia (2000). Todo DJ Já Sambou: A História do Disc-Jóquei no Brasil. São Paulo: Conrad Editora do Brasil. ISBN 85-87193-94-5.
  • Brewster, Bill, and Frank Broughton (2000). Last Night a DJ Saved My Life: The History of the Disc Jockey. New York: Grove Press. ISBN 0-8021-3688-5 (North American edition). London: Headline. ISBN 0-7472-6230-6 (UK edition).
  • Broughton, Frank, and Bill Brewster. How to DJ Right: The Art and Science of Playing Records. New York: Grove Press, 2003.
  • Graudins, Charles A. How to Be a DJ. Boston: Course Technology PTR, 2004.
  • Lawrence, Tim (2004). Love Saves the Day: A History of American Dance Music Culture, 1970–1979 . Duke University Press. ISBN 0-8223-3198-5.
  • Miller, Paul D. aka DJ Spooky, Sound Unbound: Writings on DJ Culture and Electronic Music, MIT Press 2008. ISBN 0-262-63363-9 ISBN 978-0-262-63363-5.
  • Poschardt, Ulf (1998). DJ Culture. London: Quartet Books. ISBN 0-7043-8098-6.
  • Zemon, Stacy. The Mobile DJ Handbook: How to Start & Run a Profitable Mobile Disc Jockey Service, Second Edition. St. Louis: Focal Press, 2002

 sumber:wikepedia

ini salah musik hasil racikan diskjoki remix