Pages

DPR Desak Polisi Usut Tuntas Pembuatan Terompet dari Sampul Al-Quran

0 comments

Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Sodik Mudjahid, meminta kepolisian mengusut tuntas kasus pembuatan dan peredaran terompet berbahan sampul Al Quran, termasuk mencari aktor intelektual yang mungkin terlibat mengingat peristiwa serupa beberapa kali terulang.

“Peristiwa ini telah berulang kali terjadi seperti kasus celana jeans dan kaos bertuliskan ayat Quran, kasus sandal berlafadz Allah dan lainnya yang terjadi belakangan,” sesuai keterangan persnya yang diterima, di Jakarta, Selasa (29/12/2015).

Menurut dia, ketika kasus serupa muncul sekali maka umat Islam dan masyarakat masih berpikir hal itu akibat kelalaian atau akibat keluguan para pelaku.

Tetapi ketika peristiwa ini berulang terus, maka wajar jika masyarakat berpikir ada aktornya atau ada skenario di balik rentetan pelecehan ayat suci dan pelecehan Tuhan itu.

“Di zaman Orde Baru pekerjaan seperti ini sering dilakukan oleh Badan Koordinasi Intelijen Negara dengan tujuan terus-menerus membangun konflik di masyarakat agar masyarakat lemah dan pemerintah makin superior dan juga agar masyarakat tidak sempat berpikir apalagi mengkritisi perilaku pemerintah pada saat itu,” katanya.

Mudjahid menduga hal serupa dapat dilakukan kembali oleh aktor intelektual di masa kini. Dari itu, dia meminta aparat kepolisian untuk mengusut kasus ini, tidak hanya sebatas menangkap para produsen dan pengedar terompet Al Quran seperti kasus sandal berlafadz Allah.

Lebih dari itu, kata Sodik, mengusut siapa dan dari mana aktor yang secara berkala membuat pekerjaan rumah bagi bangsa dan ummat beragama ini.

Sodik mengatakan, pada masa transisi menuju alam kebebasan dan demokrasi yang sedang dibangun di Indonesia, berisiko sering munculnya konflik horizontal di masyarakat termasuk antarkelompok beragama.

Jika aktor sesungguhnya yang sengaja membangun riak-riak konflik ini tidak ditemukan dan dihentikan, masih kata dia, maka hal ini akan semakin menyuburkan dan menumbuhkembangkan konflik di masyarakat.(TeropongSenayan)

Kodim 0111/Bireuen Melaksanakan Karya Bakti Pembuatan Jembatan

1 comments

Kodim 0111/Bireuen Melaksanakan Karya Bakti Pembuatan Jembatan

 

 

Bireuen – Kodim 0111/Bireuen Pembangunan jembatan di Ds. Blang Mane Kec. Makmur mendapat apresiasi positif oleh masyarakat Kec. Makmur, sebab sejak 6 Tahun berjalan jembatan yang menghubungkan desa tersebut belum pernah terjamah bantuan dari pemerintah daerah, akses jembatan ini merupakan salah satu jalan menuju desa  mereka  sehingga masyarakat sangat mengharapkan sekali pembangunan jembatan ini.
Kodim 0111/Bireuen dalam kegiatan karya bakti ini membantu mengatasi kesulitan rakyat, berupaya dengan kebersamaan manunggal secara bergotong royong dengan masyarakat Desa Blang Mane, memperbaiki jembatan yang hasilnya sekarang sudah sangat baik, masyarakat sudah dapat menggunakan jembatan itu kembali tanpa was – was lagi karena jembatan mereka sekarang sudah layak untuk digunakan kembali.

Babinsa Posramil Pasie Raya Kodim 0114/Aceh Laksanakan Saweu Keude Kopi

0 comments

Babinsa Posramil Pasie Raya Kodim 0114/Aceh Laksanakan Saweu Keude Kopi

 

Aceh Jaya, Babinsa Posramil Pasie Raya Kodim 0114/Aceh Jaya Serda Z. Tanjung melaksanakan saweu keude kopi yang dihadiri geuchik dan pemuda beserta masyarakat Desa Tuwi Pria Kec. Pasie Raya Kab. Aceh Jaya. Rabu (06/05/1).
Dalam kesempatan tersebut membahas tentang bagaimana meningkatkan pertanian baik jagung maupun kedelai di desa tersebut dan antusias geuchik juga akan mendukung sepenuhnya peningkatan swasembada pangan dengan menghimbau agar masyarakat di desanya dapat meningkatkan sumber daya manusia untuk memanfaatkan lahan-lahan yg ada.
Lebih lanjut Serda Z. Tanjung menjelaskan, bahwa tujuan diselenggarakan kegiatan saweu keude kopi tersebut selain untuk memelihara dan meningkatkan swasembada pangan juga bertujuan untuk memelihara tali silahturahmi dan hubungan yang baik, sehingga nantinya ke depan akan mempermudah dalam melakukan koordinasi guna menangani permasalahan yang timbul di wilayah.

 BACA JUGA:

 Danrindam  Membuka 4 Pendidikan Kursus Spesialisasi Di Rindam   IM


Motor Pintar Babinsa Koramil 05/Samadua Keliling Wilayah Aceh Selatan

0 comments

Motor Pintar Babinsa  Koramil 05/Samadua Keliling Wilayah Aceh Selatan

 

Aceh Selatan, Babinsa  Koramil 05/Samadua Kodim 0107/Aceh Selatan Sertu Zulkarnain dan Kopda Anang Babinsa Koramil 08/Bakongan melaksanakan kegiatan Motor Pintar kepada Siswa-siswi SD,MIN,SLTP dan SLTA/Sederajat maupun terhadap masyarakat Kecamatan Samadua dan Kec. Bakongan dalam wilayah Kabupaten Aceh Selatan. Rabu (06/05/15).

Dalam kegiatan Motor pintar tersebut disambut baik siswa-siswi juga masyarakat yang ada di wilayah Kecamatan Samadua dan Kecamatan Bakongan sehingga bisa menambah wawasan/pengetahuan bagi anak-anak Siswa-siswi Sekolah-sekolah desa binaan maupun dengan Masyarakat. Kegiatan motor pintar dilaksanakan secara rutin setiap harinya oleh Babinsa Koramil jajaran Kodim0107/Aceh selatan dalam rangka mendukung tugas pokok TNI dan membantu Pemerintah Daerah dalam mencerdaskan bangsa.

Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh seluruh Babinsa jajaran Koramil Kodim 0107/Aceh Selatan baik disekolah,SD,SMP maupun di sekolah SLTA/Sederajat serta masyarakat umum yang ada di wilayah binaan koramil jajaran,sehingga dalam kegiatan tersebut dapat menambah pengetahuan dan wawasan di Desa-desa binaan Babinsa Koramil jajaran Kodim 0107/Aceh Selatan.

Danrindam Membuka 4 Pendidikan Kursus Spesialisasi Di Rindam IM

0 comments


Banda aceh – Danrindam IM Kolonel Inf Sugiyono selaku Inspektur Upacara membuka secara resmi pelaksanaan Pendidikan 4 kursus Pengembangan Spesialisasi di Rindam IM. Keempat pendidikan tersebut yaitu Susbaminki/Yon, Susbawat Keslap, Susba Fourir dan Susta Mudi Angmor TA. 2015 rabu (06/05)
Pangdam IM dalam sambutannya yang dibacakan oleh Danrindam IM, meyampaikan bahwa penyelenggaraan kursus ini merupakan salah satu Program Kerja Kodam Iskandar Muda dalam rangka meningkatkan kualitas prajurit agar profesional dan handal dalam pelaksanaan tugas. Selanjutnya Pangdam IM juga menegaskan kepada seluruh Bintara dan Tamtama siswa agar mengikuti kursus ini dengan penuh semangat untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan oleh para Gumil dan Pelatih. Turut hadir dalam upacara pembukaan tersebut, Aspers Kasdam IM, Waka ajendam IM, Waka kesdam IM, Waka Bekangdam IM, dan sejumalah pejabat Rindam IM
Penyelenggaraan kursus ini semata mata untuk meningkatkan kualitas prajurit profesional dan handal Sadarilah bahwa semua yang dilakukan oleh para prajurit bermuara untuk kepentingan pelaksanaan tugas dan pengapdian kepada bangsa dan negara.ujar Pangdam IM

Baca juga: 

Babinsa Posramil Pasie Raya Kodim 0114/Aceh Laksanakan Saweu Keude Kopi


Motor Pintar Babinsa  Koramil 05/Samadua Keliling Wilayah Aceh Selatan


Kodim 0111/Bireuen Melaksanakan Karya Bakti Pembuatan Jembatan

Rayakan HUT ke-69, BIN dituntut makin profesional

1 comments



Rayakan HUT ke-69, BIN dituntut makin profesional













Hari ini, Badan Intelijen Negara (BIN) merayakan hari jadinya yang ke-69 tahun. Di usianya kini, para anggotanya dituntut untuk semakin profesional dan mampu menghadapi tantangan global.

"Usia BIN hanya selisih 1 tahun dengan usia Republik Indonesia, tantangan komunitas intelijen makin dinamis dan makin unik," ujar peneliti intelijen Ridlwan Habib dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (07/05).

BIN pertama kali dibentuk hanya berselang setahun setelah naskah proklamasi dibacakan. Lembaga pertama yang dibentuk diberi nama Badan Istimewa di bawah pimpinan oleh Kolonel Zulkifli Lubis bersama 40 mantan tentara Pembela Tanah Air (Peta) sebagai penyelidik militer khusus.

Para personel pertama ini merupakan lulusan Sekolah Intelijen Militer Nakano, yang didirikan Jepang di Indoensia pada 1943. Zulkifli Lubis merupakan lulusan sekaligus komandan Intelijen pertama.

Untuk meningkatkan kemampuannya, Badan Istimewa menggelar pelatihan khusus di daerah Ambarawa Pada awal Mei 1946. Sekitar 30 pemuda lulusannya dilantik menjadi anggota Badan Rahasia Negara Indonesia (BRANI) pada 7 Mei 1946. Lembaga ini lah yang menjadi cikal bakal Badan Intelijen Negara.

Kini, tantangan yang dihadapi sudah berubah. BIN dituntut untuk dapat menguasai teknologi intelijen.

"Kita hidup di era signal intelligence, imagery intelligence, open source intelligence. Ini harus disambut dengan adaptasi kemampuan dan kultur budaya intel BIN," kata alumni S2 Kajian Stratejik Universitas Indonesia itu.

Sesuai semboyan BIN yakni Velox et Exactus, Ridlwan berharap anggota intelijen bisa menghadirkan data yang cepat dan akurat pada Presiden Joko Widodo sebagai satu-satunya user (pengguna) BIN.

"Informasi yang masuk harus Velox atau cepat dianalisa. Karena kondisi sekarang, data hari ini bisa jadi besok pagi sudah tidak relevan. Harus update," lanjut Ridlwan.

Namun, kecepatan itu tidak boleh menghilangkan prinsip Exactus yakni akurasi. "Kemampuan menyamar, menggalang, dan mencari data saja tidak cukup. Harus ada metode analisa yang efektif dan mudah dipahami Presiden Jokowi," kata Ridlwan.

Ridlwan yang juga koordinator eksekutif Indonesia Intelligence Institute itu mencontohkan, keluhan warga di situs www.laporpresiden.org yang mencapai 100 laporan per hari. "BIN harus bisa memilah laporan itu, menganalisanya, lalu memberikan saran kepada Presiden Jokowi secara cepat namun tetap akurat," katanya.

BIN idealnya juga bisa memasyarakatkan intelijen dan meng-intelijen-kan masyarakat agar negara tetap aman dan tentram. "Jika kehidupan berjalan normal, itu berarti intelijen berhasil. Tak perlu pujian dari masyarakat, karena memang itu sifat dasarnya: berhasil tak dipuji, gagal dicacimaki, hilang tak dicari, mati tak diakui," tutupnya.

Kisah prajurit Kopassus selamatkan anak yang ditembaki GAM

1 comments

Kisah prajurit Kopassus selamatkan anak yang ditembaki GAM

 
 



Banyak pihak menuding prajurit Kopassus tak punya hati nurani. Namun kisah satu kompi Kopassus di tengah pertempuran ini seakan menepis mitos tersebut.


Saat itu Letnan Satu Djon Afriadi memimpin 10 orang anggota Kopassus di Aceh. Misi tempurnya jelas, rebut sebanyak-banyaknya senjata musuh dan tekan gerakan separatis. Kisah ini dimuat dalam buku Kopassus untuk Indonesia yang ditulis Iwan Santosa dan EA Natanegara terbitan R&W.


Tanggal 9 Mei 2001 tim yang dipimpin Lettu Afriadi terlibat kontak dengan sejumlah besar anggota Gerakan Aceh Merdeka. Afriadi optimistis timnya bisa menang dan merebut banyak senjata.


Namun tiba-tiba di tengah sawah, tempat pertempuran itu, seorang ibu berlari sambil menggendong anak perempuannya. Prajurit Kopassus menghentikan tembakan. Mereka berteriak-teriak agar ibu itu menyingkir. Apalagi pihak GAM terus menerus menembak.


Namun nahas, sebelum tim Kopassus menyelamatkannya, sebutir peluru yang diduga dari pihak GAM mengenai ibu tersebut.


Melihat hal itu, seorang anak buah Lettu Afriadi yang bernama Pratu Stanley langsung merayap maju. Tindakan yang dilakukan Pratu Stanley sungguh nekat. Dia maju sampai 30 meter sambil terus menembak ke arah musuh dan melindungi anak perempuan itu.


Aksi Pratu Stanley menyelamatkan anak perempuan tersebut. Dia dibawa ke Posko Parako untuk kemudian dicari sanak keluarganya.


Selama seminggu Pratu Stanley hanya bisa 'melongo'. Tak percaya dengan keputusan dan keberaniannya yang diambilnya. Sementara Letnan Afriadi menerima teguran keras dari komandannya.


Karena menyelamatkan anak perempuan itu, Afriadi terpaksa membiarkan ratusan prajurit GAM lolos. Dia juga akhirnya tak berhasil membawa sepucuk senjata musuh satu pun.


Menyesalkah Letnan Afriadi? Ternyata tidak. Dia menerima bulat-bulat semua teguran dari komandannya. Dia juga memaklumi apa yang dilakukan Stanley. Semuanya karena hati nurani di tengah pertempuran.


"Itu adalah nurani setiap manusia. Saya sangat mengerti kenapa Stanley sampai melakukan hal itu. Buat saya dia tidak salah. Memang saya dimarahi banyak pihak karena seolah-olah tidak fokus pada tugas, tetapi saya tidak melihat ada yang salah. Stanley tidak pernah saya beri tahu mengenai teguran itu. Dia sudah cukup stres," tutup Lettu Afriadi

baca juga

Sat gultor 81 Kopassus vs begal




Sat gultor 81 Kopassus vs begal

1 comments

Sat gultor 81 Kopassus vs begal
Dua Prajurit Kopassus berhasil meringkus begal yang sedang melakukan aksi penjambretan di Bekasi. Aksi heroik anggota Sat 81 Gultor yang terlatih dengan mudah melumpuhkan begal tersebut.

Peristiwa itu terjadi di depanGang Masjid, Jalan Kelurahan Jati Rahayu Pondok Melati, Bekasi. Tepatnya di depan rusunawa Mabes TNI, Rabu (6/5).

Kejadian bermula saat seorang wanita bernama Daisy Yuliani Siregar sedang membeli gorengan. Saat korban mau membayar tiba tiba datangdua orang begal menggunakansepeda motor dan merampas tas.

"Korban berusaha berteriak dan mengejar motor pelaku. Pada waktu yang bersamaan melintasdua orang Kopassus yang sedang mengendarai mobil dinas TNI AD," kata Kasubdis Penum Dispenad, Kolonel Zaenal M.

Melihat kejadian tersebut, kedua prajurit Kopassus yang bernama Serda Bagus Eko anggota Sat 81 Kopassus dan Pratu Ali Anggota Denma Kopassus itu, langsung turun dari mobil dinasnya dan mengejar pelaku.

"Sebagai seorang prajurit yang terlatih dan mempunyai naluri yang tinggi, dengan mudah dapat membekuk pelaku," lanjutnya.

Pelaku yang bernama Ryan Maulana (19) dan Rizal (19) itu langsung dibawa ke Mapolsek Pondok Gede beserta barang bukti berupa tas milik korban berisi satu unit handphone Blacberry, satu unit HP Esia dan uang tunai sebesar Rp 1,5 juta beserta satu buah motor Mio milik pelaku.


sumber merdeka.com

Visi dan Misi PASPAMPRES

0 comments

Visi dan Misi PASPAMPRES







VISI
PRAJURIT PASPAMPRES ADALAH PRAJURIT YANG SETIA, TANGGUNG JAWAB, DISIPLIN, TANGGUH, SOLID, PROFESIONAL, DAN BERWAWASAN KEBANGSAAN.
MISI
  • MENJAMIN KESELAMATAN PRESIDEN, WAPRES, MANTAN PRESIDEN, MANTAN WAPRES BESERTA KELUARGANYA, TERMASUK TAMU NEGARA SETINGKAT KEPALA NEGARA/PEMERINTAHAN YANG BERKUNJUNG KE INDONESIA DENGAN PENUH KESETIAAN.
  • MEWUJUDKAN POSTUR PRAJURIT YANG BERDISIPLIN, BERDEDIKASI, DAN MEMILIKI LOYALITAS YANG TINGGI TERHADAP ATASAN.
  • MEWUJUDKAN PRAJURIT YANNG MEMILIKI MENTAL YANG TANGGUH DALAM MENGAHADAPI SETIAP TANTANGAN TUGAS.
  • MEWUJUDKAN PRAJURIT YANG MEMILIKI JIWA KORSA DAN RASA KEBERSAMAAN YANG TINGGI DALAM BERBAGAI KONDISI PENUGASAN.
  • MEWUJUDKAN PRAJURIT YANG PROFESIONAL DI BIDANGNYA DAN MENGIKUTI PERKEMBANGAN IPTEK.
  • MEWUJUDKAN PRAJURIT YANG MEMILIKI RASA CONTA TANAH AIR YANG TINGGI DAN MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN TUGAS NEGARA DIATAS KEPENTINGAN PRIBADI
Baca juga Sejarah Awal Kelahiran Paspampres klik gambar

baca juga Sejarah Awal Kelahiran Paspampres

 

Sejarah Awal Kelahiran Paspampres

0 comments

Sejarah Awal Kelahiran Paspampres

Pasukan Pengamanan Presiden (PASPAMPRES) hadir hampir bersamaan dengan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, sebagaimana hal yang sama terjadi dengan kelahiran TNI dan Polri. Ketika kemerdekaan Republik Indonesia diproklamirkan, para pemuda pejuang tergerak untuk mengambil peranan mengamankan Presiden. Para pemuda tersebut terdiri dari kesatuan Tokomu Kosaku Tai, yang berperan sebagai pengawal pribadi, dan para pemuda mantan anggota kesatuan Peta (Pembela Tanah Air) berperan sebagai pengawal Istana.

Situasi keamanan pada awal kemerdekaan Republik Indonesia sangat memprihatinkan. Di beberapa daerah terjadi pertempuran sebagai respon atas keinginan penjajah Belanda, yang disokong oleh bantuan tentara sekutu, untuk menduduki kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia . Situasi semakin berbahaya ketika keselamatan Presiden mulai terancam dengan didudukinya Jakarta oleh Belanda pada tanggal 3 Januari 1946. Mengingat kekuatan bersenjata Belanda yang semakin besar dan terpusat di Jakarta, serta pertimbangan intelijen RI saat itu yang memerkirakan adanya keinginan Belanda untuk menyandera Presiden RI dan Wakil Presiden RI, maka Mr Pringgodigdo selaku Sekertaris Negara mengeluarkan perintah untuk melaksanakan operasi penyelamatan pimpinan nasional. Operasi ini kemudian dikenal dengan istilah “Hijrah ke Yogyakarta”. Pada pelaksanaan penyelamatan ini telah ditampilkan kerjasama unsur – unsur pengamanan Presiden RI yang terdiri dari beberapa kelompok pejuang. Mulai dari kelompok yang menyiapkan Kereta Api Luar Biasa (KLB), pengamankan rute Jakarta – Yogyakarta, hingga penyelenggaraan pengamanan di titk keberangkatan yang terletak di belakang kediaman Presiden Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur no 56, Jakarta.

Secara rahasia KLB ini diberangkatkan pada tanggal 3 Januari 1946 sore hari menjelang senja. Keesokan harinya tanggal 4 Januari 1946, KLB tiba di Yogyakarta. Setibanya di Yogyakarta Presiden RI menetap di bekas rumah Gubernur Belanda di Jalan Malioboro (depan benteng Vredenburg). Sedangkan Wakil Presiden RI bertempat tinggal di Jalan Reksobayan no. 4 Yogyakarta. Dalam pelaksanaan operasi penyelamatan saat itu, telah terjalin kerjasama antara TNI yang dipimpin Letda Cpm Sukotjo Tjokro Atmodjo dengan unsur Kepolisian. Maka, untuk mengenang keberhasilan menyelamatkan Presiden Republik Indonesia yang baru pertama kalinya dilaksanakan itulah, tanggal 3 Januari 1946 dipilih sebagai Hari Bhakti Paspampres.
 Baca juga visi dan Misi PASPAMPRES
kLIK GAMBAR DIBAWAH INI
VISI DAN MISI PASPAMPRES


BIN Selidiki Kebenaran Informasi Anak-anak Indonesia Dilatih ISIS

0 comments

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) menggandeng seluruh penegak hukum dari dalam dan luar luar negeri, untuk mengetahui kebenaran adanya anak-anak asal Indonesia yang dilatih oleh Islamic State of Iraq-Syria (ISIS).
Marciano Norman, Kepala BIN, mengatakan pihaknya masih harus memastikan apakah anak-anak yang ikut dalam latihan militer bersama ISIS berasal dari Indonesia. BIN harus lebih hati-hati menanggapi pelatihan tersebut, karena melibatkan anak-anak di bawah umur.
“Karena mereka masih anak-anak, kami harus lebih hati-hati sebelum mengeluarkan pernyataan, sehingga kami tidak salah langkah,” katanya di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (18/3/2015).
Marciano menuturkan saat ini BIN telah menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Polri, Kementerian Luar Negeri, dan otoritas keamanan di luar negeri untuk mendapatkan informasi tersebut.
Seperti diketahui, sempat beredar video yang berisi pelatihan perang dengan peserta anak-anak yang diduga berasal dari Indonesia. Video tersebut sempat dihapus oleh pihak YouTube, tetapi kembali diunggah dengan judul ‘Cahaya Tarbiyah di Bumi Khilafah’.
“Video itu sudah tidak beredar, dan situs yang menyebarkannya pun sudah diblok,” ujar Marciano.
Video itu sendiri diproduksi oleh Al Azzam Media yang merupakan Divisi Media Khilafah Islamiyah berbahasa Melayu. Selain menampilkan pelatihan militer kepada anak-anak, video itu juga menayangkan beberapa pernyataan dari anak-anak yang mengikuti pelatihan tersebut.