Pages

Kodim 0111/Bireuen Melaksanakan Karya Bakti Pembuatan Jembatan

1 comments

Kodim 0111/Bireuen Melaksanakan Karya Bakti Pembuatan Jembatan

 

 

Bireuen – Kodim 0111/Bireuen Pembangunan jembatan di Ds. Blang Mane Kec. Makmur mendapat apresiasi positif oleh masyarakat Kec. Makmur, sebab sejak 6 Tahun berjalan jembatan yang menghubungkan desa tersebut belum pernah terjamah bantuan dari pemerintah daerah, akses jembatan ini merupakan salah satu jalan menuju desa  mereka  sehingga masyarakat sangat mengharapkan sekali pembangunan jembatan ini.
Kodim 0111/Bireuen dalam kegiatan karya bakti ini membantu mengatasi kesulitan rakyat, berupaya dengan kebersamaan manunggal secara bergotong royong dengan masyarakat Desa Blang Mane, memperbaiki jembatan yang hasilnya sekarang sudah sangat baik, masyarakat sudah dapat menggunakan jembatan itu kembali tanpa was – was lagi karena jembatan mereka sekarang sudah layak untuk digunakan kembali.

Babinsa Posramil Pasie Raya Kodim 0114/Aceh Laksanakan Saweu Keude Kopi

0 comments

Babinsa Posramil Pasie Raya Kodim 0114/Aceh Laksanakan Saweu Keude Kopi

 

Aceh Jaya, Babinsa Posramil Pasie Raya Kodim 0114/Aceh Jaya Serda Z. Tanjung melaksanakan saweu keude kopi yang dihadiri geuchik dan pemuda beserta masyarakat Desa Tuwi Pria Kec. Pasie Raya Kab. Aceh Jaya. Rabu (06/05/1).
Dalam kesempatan tersebut membahas tentang bagaimana meningkatkan pertanian baik jagung maupun kedelai di desa tersebut dan antusias geuchik juga akan mendukung sepenuhnya peningkatan swasembada pangan dengan menghimbau agar masyarakat di desanya dapat meningkatkan sumber daya manusia untuk memanfaatkan lahan-lahan yg ada.
Lebih lanjut Serda Z. Tanjung menjelaskan, bahwa tujuan diselenggarakan kegiatan saweu keude kopi tersebut selain untuk memelihara dan meningkatkan swasembada pangan juga bertujuan untuk memelihara tali silahturahmi dan hubungan yang baik, sehingga nantinya ke depan akan mempermudah dalam melakukan koordinasi guna menangani permasalahan yang timbul di wilayah.

 BACA JUGA:

 Danrindam  Membuka 4 Pendidikan Kursus Spesialisasi Di Rindam   IM


Motor Pintar Babinsa Koramil 05/Samadua Keliling Wilayah Aceh Selatan

0 comments

Motor Pintar Babinsa  Koramil 05/Samadua Keliling Wilayah Aceh Selatan

 

Aceh Selatan, Babinsa  Koramil 05/Samadua Kodim 0107/Aceh Selatan Sertu Zulkarnain dan Kopda Anang Babinsa Koramil 08/Bakongan melaksanakan kegiatan Motor Pintar kepada Siswa-siswi SD,MIN,SLTP dan SLTA/Sederajat maupun terhadap masyarakat Kecamatan Samadua dan Kec. Bakongan dalam wilayah Kabupaten Aceh Selatan. Rabu (06/05/15).

Dalam kegiatan Motor pintar tersebut disambut baik siswa-siswi juga masyarakat yang ada di wilayah Kecamatan Samadua dan Kecamatan Bakongan sehingga bisa menambah wawasan/pengetahuan bagi anak-anak Siswa-siswi Sekolah-sekolah desa binaan maupun dengan Masyarakat. Kegiatan motor pintar dilaksanakan secara rutin setiap harinya oleh Babinsa Koramil jajaran Kodim0107/Aceh selatan dalam rangka mendukung tugas pokok TNI dan membantu Pemerintah Daerah dalam mencerdaskan bangsa.

Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh seluruh Babinsa jajaran Koramil Kodim 0107/Aceh Selatan baik disekolah,SD,SMP maupun di sekolah SLTA/Sederajat serta masyarakat umum yang ada di wilayah binaan koramil jajaran,sehingga dalam kegiatan tersebut dapat menambah pengetahuan dan wawasan di Desa-desa binaan Babinsa Koramil jajaran Kodim 0107/Aceh Selatan.

Danrindam Membuka 4 Pendidikan Kursus Spesialisasi Di Rindam IM

0 comments


Banda aceh – Danrindam IM Kolonel Inf Sugiyono selaku Inspektur Upacara membuka secara resmi pelaksanaan Pendidikan 4 kursus Pengembangan Spesialisasi di Rindam IM. Keempat pendidikan tersebut yaitu Susbaminki/Yon, Susbawat Keslap, Susba Fourir dan Susta Mudi Angmor TA. 2015 rabu (06/05)
Pangdam IM dalam sambutannya yang dibacakan oleh Danrindam IM, meyampaikan bahwa penyelenggaraan kursus ini merupakan salah satu Program Kerja Kodam Iskandar Muda dalam rangka meningkatkan kualitas prajurit agar profesional dan handal dalam pelaksanaan tugas. Selanjutnya Pangdam IM juga menegaskan kepada seluruh Bintara dan Tamtama siswa agar mengikuti kursus ini dengan penuh semangat untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan oleh para Gumil dan Pelatih. Turut hadir dalam upacara pembukaan tersebut, Aspers Kasdam IM, Waka ajendam IM, Waka kesdam IM, Waka Bekangdam IM, dan sejumalah pejabat Rindam IM
Penyelenggaraan kursus ini semata mata untuk meningkatkan kualitas prajurit profesional dan handal Sadarilah bahwa semua yang dilakukan oleh para prajurit bermuara untuk kepentingan pelaksanaan tugas dan pengapdian kepada bangsa dan negara.ujar Pangdam IM

Baca juga: 

Babinsa Posramil Pasie Raya Kodim 0114/Aceh Laksanakan Saweu Keude Kopi


Motor Pintar Babinsa  Koramil 05/Samadua Keliling Wilayah Aceh Selatan


Kodim 0111/Bireuen Melaksanakan Karya Bakti Pembuatan Jembatan

Rayakan HUT ke-69, BIN dituntut makin profesional

1 comments



Rayakan HUT ke-69, BIN dituntut makin profesional













Hari ini, Badan Intelijen Negara (BIN) merayakan hari jadinya yang ke-69 tahun. Di usianya kini, para anggotanya dituntut untuk semakin profesional dan mampu menghadapi tantangan global.

"Usia BIN hanya selisih 1 tahun dengan usia Republik Indonesia, tantangan komunitas intelijen makin dinamis dan makin unik," ujar peneliti intelijen Ridlwan Habib dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (07/05).

BIN pertama kali dibentuk hanya berselang setahun setelah naskah proklamasi dibacakan. Lembaga pertama yang dibentuk diberi nama Badan Istimewa di bawah pimpinan oleh Kolonel Zulkifli Lubis bersama 40 mantan tentara Pembela Tanah Air (Peta) sebagai penyelidik militer khusus.

Para personel pertama ini merupakan lulusan Sekolah Intelijen Militer Nakano, yang didirikan Jepang di Indoensia pada 1943. Zulkifli Lubis merupakan lulusan sekaligus komandan Intelijen pertama.

Untuk meningkatkan kemampuannya, Badan Istimewa menggelar pelatihan khusus di daerah Ambarawa Pada awal Mei 1946. Sekitar 30 pemuda lulusannya dilantik menjadi anggota Badan Rahasia Negara Indonesia (BRANI) pada 7 Mei 1946. Lembaga ini lah yang menjadi cikal bakal Badan Intelijen Negara.

Kini, tantangan yang dihadapi sudah berubah. BIN dituntut untuk dapat menguasai teknologi intelijen.

"Kita hidup di era signal intelligence, imagery intelligence, open source intelligence. Ini harus disambut dengan adaptasi kemampuan dan kultur budaya intel BIN," kata alumni S2 Kajian Stratejik Universitas Indonesia itu.

Sesuai semboyan BIN yakni Velox et Exactus, Ridlwan berharap anggota intelijen bisa menghadirkan data yang cepat dan akurat pada Presiden Joko Widodo sebagai satu-satunya user (pengguna) BIN.

"Informasi yang masuk harus Velox atau cepat dianalisa. Karena kondisi sekarang, data hari ini bisa jadi besok pagi sudah tidak relevan. Harus update," lanjut Ridlwan.

Namun, kecepatan itu tidak boleh menghilangkan prinsip Exactus yakni akurasi. "Kemampuan menyamar, menggalang, dan mencari data saja tidak cukup. Harus ada metode analisa yang efektif dan mudah dipahami Presiden Jokowi," kata Ridlwan.

Ridlwan yang juga koordinator eksekutif Indonesia Intelligence Institute itu mencontohkan, keluhan warga di situs www.laporpresiden.org yang mencapai 100 laporan per hari. "BIN harus bisa memilah laporan itu, menganalisanya, lalu memberikan saran kepada Presiden Jokowi secara cepat namun tetap akurat," katanya.

BIN idealnya juga bisa memasyarakatkan intelijen dan meng-intelijen-kan masyarakat agar negara tetap aman dan tentram. "Jika kehidupan berjalan normal, itu berarti intelijen berhasil. Tak perlu pujian dari masyarakat, karena memang itu sifat dasarnya: berhasil tak dipuji, gagal dicacimaki, hilang tak dicari, mati tak diakui," tutupnya.

Kisah prajurit Kopassus selamatkan anak yang ditembaki GAM

1 comments

Kisah prajurit Kopassus selamatkan anak yang ditembaki GAM

 
 



Banyak pihak menuding prajurit Kopassus tak punya hati nurani. Namun kisah satu kompi Kopassus di tengah pertempuran ini seakan menepis mitos tersebut.


Saat itu Letnan Satu Djon Afriadi memimpin 10 orang anggota Kopassus di Aceh. Misi tempurnya jelas, rebut sebanyak-banyaknya senjata musuh dan tekan gerakan separatis. Kisah ini dimuat dalam buku Kopassus untuk Indonesia yang ditulis Iwan Santosa dan EA Natanegara terbitan R&W.


Tanggal 9 Mei 2001 tim yang dipimpin Lettu Afriadi terlibat kontak dengan sejumlah besar anggota Gerakan Aceh Merdeka. Afriadi optimistis timnya bisa menang dan merebut banyak senjata.


Namun tiba-tiba di tengah sawah, tempat pertempuran itu, seorang ibu berlari sambil menggendong anak perempuannya. Prajurit Kopassus menghentikan tembakan. Mereka berteriak-teriak agar ibu itu menyingkir. Apalagi pihak GAM terus menerus menembak.


Namun nahas, sebelum tim Kopassus menyelamatkannya, sebutir peluru yang diduga dari pihak GAM mengenai ibu tersebut.


Melihat hal itu, seorang anak buah Lettu Afriadi yang bernama Pratu Stanley langsung merayap maju. Tindakan yang dilakukan Pratu Stanley sungguh nekat. Dia maju sampai 30 meter sambil terus menembak ke arah musuh dan melindungi anak perempuan itu.


Aksi Pratu Stanley menyelamatkan anak perempuan tersebut. Dia dibawa ke Posko Parako untuk kemudian dicari sanak keluarganya.


Selama seminggu Pratu Stanley hanya bisa 'melongo'. Tak percaya dengan keputusan dan keberaniannya yang diambilnya. Sementara Letnan Afriadi menerima teguran keras dari komandannya.


Karena menyelamatkan anak perempuan itu, Afriadi terpaksa membiarkan ratusan prajurit GAM lolos. Dia juga akhirnya tak berhasil membawa sepucuk senjata musuh satu pun.


Menyesalkah Letnan Afriadi? Ternyata tidak. Dia menerima bulat-bulat semua teguran dari komandannya. Dia juga memaklumi apa yang dilakukan Stanley. Semuanya karena hati nurani di tengah pertempuran.


"Itu adalah nurani setiap manusia. Saya sangat mengerti kenapa Stanley sampai melakukan hal itu. Buat saya dia tidak salah. Memang saya dimarahi banyak pihak karena seolah-olah tidak fokus pada tugas, tetapi saya tidak melihat ada yang salah. Stanley tidak pernah saya beri tahu mengenai teguran itu. Dia sudah cukup stres," tutup Lettu Afriadi

baca juga

Sat gultor 81 Kopassus vs begal




Sat gultor 81 Kopassus vs begal

1 comments

Sat gultor 81 Kopassus vs begal
Dua Prajurit Kopassus berhasil meringkus begal yang sedang melakukan aksi penjambretan di Bekasi. Aksi heroik anggota Sat 81 Gultor yang terlatih dengan mudah melumpuhkan begal tersebut.

Peristiwa itu terjadi di depanGang Masjid, Jalan Kelurahan Jati Rahayu Pondok Melati, Bekasi. Tepatnya di depan rusunawa Mabes TNI, Rabu (6/5).

Kejadian bermula saat seorang wanita bernama Daisy Yuliani Siregar sedang membeli gorengan. Saat korban mau membayar tiba tiba datangdua orang begal menggunakansepeda motor dan merampas tas.

"Korban berusaha berteriak dan mengejar motor pelaku. Pada waktu yang bersamaan melintasdua orang Kopassus yang sedang mengendarai mobil dinas TNI AD," kata Kasubdis Penum Dispenad, Kolonel Zaenal M.

Melihat kejadian tersebut, kedua prajurit Kopassus yang bernama Serda Bagus Eko anggota Sat 81 Kopassus dan Pratu Ali Anggota Denma Kopassus itu, langsung turun dari mobil dinasnya dan mengejar pelaku.

"Sebagai seorang prajurit yang terlatih dan mempunyai naluri yang tinggi, dengan mudah dapat membekuk pelaku," lanjutnya.

Pelaku yang bernama Ryan Maulana (19) dan Rizal (19) itu langsung dibawa ke Mapolsek Pondok Gede beserta barang bukti berupa tas milik korban berisi satu unit handphone Blacberry, satu unit HP Esia dan uang tunai sebesar Rp 1,5 juta beserta satu buah motor Mio milik pelaku.


sumber merdeka.com